Bekasi, Info Pendidikan
Untuk meningkatkan kemampuan para dosennya di bidang karya ilmiah dan jurnal bereputasi, IAIN Pontianak menyepakati kerjasama dengan STIT Marhalah Al Ulya Kota Bekasi, Senin (12/8).
STIT Al Marhalah Al Ulya Kota Bekasi melakukan penandatanganan MoU dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat.
Penandatangan secara simbolis dilakukan oleh masing-masing perwakilan dari kedua kampus tersebut. STIT Al Marhalah Al Ulya Bekasi di wakili oleh Dr. H. Muhammad Aiz dan dari pihak IAIN Pontianak diwakili oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Abdul Mukti, MA.
Acara penandatangan MoU dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian kerjasama dalam bidang Pendampingan Penulisan Karya Ilmiah dan Jurnal Bereputasi antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIT Al Marhalah Al Ulya Bekasi dan IAIN Pontianak.
Dalam kesempatan itu, penandatanganan dari pihak STIT Al Marhalah Al Ulya Kota Bekasi dilakukan oleh Kepala LP2M, Nabil. M.Ag.
Kerjasama STIT Al Marhalah Al Ulya Bekasi dengan IAIN Pontianak ini bertujuan meningkatkan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di kedua kampus tersebut, dan peningkatan kualitas hasil penelitian maupun penulisan jurnal bereputasi.
Dalam kesempatan itu, Dr. Abdul Mukti, MA juga menyampaikan penawaran kerjasama di bidang kuliah kerja lapangan yang bertaraf internasional yang dilaksanakan di Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Kami juga melakukan hal yang sama dan bertaraf internasional yang dilaksanakan di Malaysia dan Brunei Darussalam,” ujarnya.
Dr. M. Aiz mengatakan, kerjasama antar perguruan tinggi menjadi keniscayaan saat ini, apalagi jika merujuk pada kriteria yang dijadikan standar oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN PT).
“Untuk memenuhi standar tersebut, STIT Al Marhalah Al Ulya Bekasi tengah gencar melakukan berbagai kerjasama, tidak hanya kerjasama dalam negeri namun juga yang bersifat internasional,” katanya.
Ia berharap dengan adanya kerjasama ini bukan hanya menambah kemampuan di bidang karya ilmiah dan jurnal bereputasi saja, melainkan juga bisa menambah wawasan di dalam melakukan sebuah penelitian kedepannya.
“Mudah-mudahan kedepannya bisa menambah wawasan juga selain di bidang karya tulis ilmiahnya,” harap Aiz.■ RIS