Siswa SMPN 29 Kota Bekasi Sumbang 3 Emas Dalam Kejuaraan Internasional

0
3800

Belasi, Info Pendidikan
Atlet angkat besi atau lifter Indonesia, Adi Ningrat, tampil gemilang dalam kejuaraan internasional 2nd Indonesia Internasional Weightlifting Championships 2019 yang digelar di Semarang Jawa Tengah, 25 Agustus sampai 5 September 2019.

Azhar Muttaqin, Adi Ningrat, Ruslina dan Siti Juhawati

Bertanding di Kelas 49 Kilogram Remaja Putra, Adi Ningrat, siswa kelas 7 SMPN 29 Kota Bekasi, menyumbangkan 3 emas untuk angkatan Snatch, Clean and Jerk, dan Total Angkatan. Keberhasilan ini sekaligus menyempurnakan perolehan medali kontingen Indonesia menjadi 6 Emas, 6 Perak dan 4 Perunggu.

Adi Ningrat

Ditemui langsung di SMPN 29 Kota Bekasi, Adi Ningrat didampingi Kepala SMPN 29 Kota Bekasi, Dra. Ruslina, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Siti Juhawati, SPd, Wali Kelas 7 C,  Abdul Hakim, SAg dan Guru Olahraga Azhar Muttaqin, SPd, menceritakan pengalaman berharganya saat berlomba dan berhasil meraih 3 emas di kejuaraan internasional itu.

Adi Ningrat menuturkan bahwa kontingen Indonesia dalam ajang kejuaraan itu mengirimkan 12 lifter, dan dinahkodai Pelatih Angkat Besi yang tidak lain adalah ayah kandungnya sendiri. Mereka mengikuti serangkaian lomba selama 8 hari berturut-turut dan tidak sia-sia, mereka akhirnya berhasil membawa pulang 10 medali untuk Indonesia.

Anak ke-empat dari 4 bersaudara ini memang tidak asing dengan dunia angkat besi. Dia berasal dari keluarga atlet angkat besi. Ayahnya adalah mantan atlet angkat besi yang sekarang menjadi pelatih angkat besi di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bekasi. Selain Adi Ningrat, dua orang kakaknya juga menjadi atlet angkat besi dan juga pernah menjuarai even-even tingkat nasional dan internasional.

Bercita-cita ingin menjadi tentara, alumni SDN Jakasetia I ini mengungkapkan bahwa selain mendapat dorongan, motivasi dan bimbingan langsung dari ayahnya, dia memang sudah tertarik dengan cabang olahraga angkat besi sejak usia anak-anak.

Tapi dia mulai mengikuti latihan angkat besi di usia 5 tahun. Dan pada usia 10 tahun, atau saat di kelas 5 SD, dia telah berhasil menjadi juara pada salah satu even tingkat nasional.

Adi juga menambahkan bahwa untuk menjadi seperti sekarang ini, banyak hal yang telah dijalaninya. Banyak aturan dan peraturan yang wajib dijalani, termasuk dalam mengatur pola makan dan jadwal latihan yang padat.

Walaupun begitu, orang tuanya selalu menekankan bahwa sesibuk apapun dia dalam latihan dan mengikuti berbagai ajang lomba, tidak boleh meninggalkan pelajaran dan sekolah. Sehingga sampai saat ini, dia tidak pernah tertinggal dalam pelajaran.

Termasuk saat mengikuti lomba di Semarang. Meski mendapat ijin meninggalkan sekolah selama 2 minggu, dia mendapat dan mengerjakan tugas dari sekolah.

Sementara itu Ruslina, Kepala SMPN 29 Kota Bekasi mengatakan sangat bangga akan keberhasilan yang diraih Adi.

“Ini memang prestasi pribadi Adi, tapi saya sebagai kepala sekolahnya sangat bangga. Prestasi Adi dapat menjadi inspirasi dan motivasi kepada siswa lain untuk berlomba-lomba berprestasi. Karena berprestasi tidak melulu harus di bidang akademik. Tekun berlatih dan berprestasi di bidang olahraga juga sama nilainya.

Makanya ketika datang surat permohonan ijin dari KONI Kabupaten Bekasi yang meminta dispensasi buat Adi, saya sangat mendukung. Saya langsung menyetujui dan menindak lanjuti. Saya meminta wali kelasnya dan guru-guru mata pelajaran untuk bersama mendukung Adi.” kata Ruslina bangga.

Hal senada juga diungkapkan oleh Abdul Hakim dan Azhar Muttaqin. Mereka mengungkapkan bahwa sejak awal mereka sudah tahu kalau Adi adalah siswa berprestasi di bidang olahraga. Terlebih Azhar, dia mengatakan, selalu mewanti-wanti Adi untuk menjaga stamina dan jangan ceroboh dalam berolahraga. Terlebih untuk olahraga angkat besi, banyak pantangan dan larangan dalam olahfisiknya. Jangan gara-gara salah sedikit, dia cedera dan gagal bertanding.

Ditempat terpisah, Saefullah, SAg, Kepala SD Negeri Jakasetia I, mengatakan bahwa sejak SD sudah terlihat bakat Adi di bidang olahraga. Adi bersekolah pagi, dan latihan selepas pulang sekolah. Dan saat kelas 5, Adi sudah menjadi juara di lomba tingkat nasional.

“Anaknya sederhana, pandai dan tertib. Walaupun sibuk latihan, selama yang saya tahu saat dii sekolah dasar nilai-nilai pelajarannya tidak pernah tertinggal. Keberhasilannya kali ini, juga sangat membuat saya bangga,” pungkas Saefullah.■ (GP-IP2)