Gelegar Milad Ke-33 Tahun Almarjan

0
3277

Bekasi, Info Pendidikan
Dipusatkan di lapangan tengah sekolah, Perayaan Milad AlMarjan digelar dengan sangat meriah, Sabtu (30/11). Ini adalah puncak dari serangkaian kegiatan dalam rangka hari jadi AlMarjan, dimeriahkan dengan bazaar, penghargaan bagi guru dan pegawai teladan, kajian Islami serta penampilan dari Nasyid Izzatul Islam, membuat acara perayaan semakin menggelegar.

Acara ini diadakan selain untuk merayakan Milad AlMarjan ke-33 (10 November 1986 – 10 November 2019), sekaligus juga untuk memperingati Hari Pahlawan, Ulang Tahun PGRI ke-74, dan Hari Guru Nasional.

Hadir dalam acara milad ke-33 ini, Pengurus Yayasan AlMarjan, Kepala Sekolah, para guru, Komite Sekolah, dan seluruh siswa mulai dari Tingkat SD, SMP hingga SMA sertà orang tua siswa.

Acara dimulai tepat pukul 07.30, diawali Opening Art yang diisi oleh adik-adik dari TKIT dan SDIT AlMarjan dengan membacakan Doa dan Hadits, penampilan drum band dan beberapa tarian tradisional, sedangkan adik-adik dari SMIT menampilkan Tari Saman.

Selepas Opening Art, kemudian masuk ke acara Pembukaan yang dipimpin langsung oleh ketua Yayasan AlMarjan Duta Indah, H. Ismaryono. Acara resmi dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Setelah beberapa sambutan dari Pengurus Yayasan AlMarjan, suasana kemeriahan milad menjadi semakin menggelegar dengan penampilan Nasyid Izzatul Islam.

Izzatul Islam adalah salah satu grup nasyid yang fenomenal dengan lagu-lagunya yang menggugah semangat bernafaskan Islami. Semua yang hadir terlebih para siswa tampak terbawa larut mengikuti irama yang dibawakan oleh Izzatul Islam dengan sangat baik.

Penonton, baik siswa, orang tua, tamu undangan dan pengurus-pengurus Almarjan terlihat bersemangat menikmati dari satu lagu ke lagu lainnya, tidak ada yang meninggalkan tempatnya.

Lewat beberapa nasyid dari Izzatul Islam, acara beranjak ke pemberian penghargaan berupa pemberian umroh untuk guru berprestasi, dan pegawai berprestasi.

Acara milad yang meriah ini juga digandeng dengan penggalangan dana kemanusiaan, bekerja sama dengan ACT (aksi cepat tanggap), sebuah lembaga kemanusiaan global. Donasi yang terkumpul akan disalurkan ACT untuk korban konflik berkepanjangan yang terus terjadi di Palestina. Dan, dalam acara Milad Almarjan kali ini, terkumpul donasi sebesar kurang lebih Rp. 63 juta, yang diberikan langsung oleh pengurus AlMarjan ke ACT.

Sejalan dengan visi AlMarjan, Membangun Bangsa Beradab dari Keluarga dan Sekolah yang Beradab, Almarjan berkomitmen menjadi “icon” sekolah bernuansa Islami di Kota Bekasi. Disini, siswa sepenuhnya mendapat pengajaran dan pendidikan berkualitas tanpa mengenyampingkan nilai-nilai dan akidah Islami sebagai landasan dan karakter siswa.

Memasuki usia ke-33 tahun, AlMarjan Kota Bekasi terus berbenah dan meningkatkan kualitasnya, baik dari segi pelayanan maupun kualitas sumber daya manusianya (SDM). Hal tersebut dilakukan dalam upaya membentuk karakter siswa yang mumpuni di berbagai bidang sehingga dapat berkontribusi untuk masyarakat luas.

Bahkan AlMarjan saat ini menjadi salah satu sekolah sebagai pilot project penyelenggaraan Pembelajaran Sistem Kredit Semester (SKS) di Kota Bekasi, hal ini didasarkan pada penilaian bahwa Almarjan dianggap mampu sebagai sebuah lembaga pendidikan yang mandiri, visioner, profesional, dan berkarakter.

Mengawali tahun ajaran 2019/2020, SMIT Almarjan menjadi pioneer sistem pembelajaran SKS. Sebuah sistem pembelajaran yang memberikan pelayanan khusus untuk siswa-siswa cerdas istimewa dan memiliki minat bakat khusus. Dimana dalam sistem SKS ini, siswa dapat menempuh jenjang pendidikannya dalam 2 tahun atau bahkan 4 tahun.

“Layanan guru dan tenaga kependidikan harus bisa lebih berkualitas. Artinya, mereka harus menjadi SDM yang mumpuni, menjembatani, dan membimbing anak-anak untuk menjadi anak-anak yang secara karakter memang benar-benar ada peningkatan imtak maupun iptek,” kata Ahmad Ridho, SPdI Kepala SMIT AlMarjan, saat ditemui.

Ridho mengungkapkan, peningkatan SDM yang dilakukan diantaranya meningkatkan kemampuan guru-guru pengajarnya dalam seluruh mata pelajaran. Di SMIT AlMarjan, komunikasi antara guru dan murid diusahakan terjadi dua arah. Guru dituntut untuk mampu memberikan pembelajaran jarak jauh melalui interaksi yang rutin antara murid dan guru tanpa harus terikat dengan batasan ruang.

Peningkatan SDM juga dibarengi dengan penambahan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar. Terlebih, perkembangan teknologi yang saat ini sudah semakin berkembang, maka pihaknya pun mengikuti perkembangan zaman namun, tentu tidak menghilangkan ciri khas dari Almarjan.

Pada milad ke-33 tahun ini, AlMarjan ingin tetap mempersembahkan program-program terbaik yang mendidik. Selain itu, juga dapat memberi contoh kepada sekolah lain sebagai sekolah yang memberi figur sentral dalam berdakwah.

Sebelum acara puncak Sabtu kemarin, dalam rangka Milad AlMarjan, sebelumnya telah digelar beberapa lomba. Pada setiap ajang perlombaan, siswa pun terus diajak untuk dapat berkompetisi. Tujuan utamanya tidak hanya untuk mendapatkan medali dan hadiah, tetapi melalui kompetisi siswa akan termotivasi untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dan termotivasi menjadi yang terbaik.

“Kami selalu mengikutsertakan anak dalam semua kegiatan yang namanya lomba. Menang atau kalah itu urusan belakang. Tapi, saya hanya ingin membuat mereka punya karakter dalam berkompetisi,” ujarnya.

Prestasi dan raihan yang telah didapatkan oleh para siswa AlMarjan di banyak kompetisi, baik tingkat Kecamatan, Kota Bekasi, maupun Provinsi, akan memberikan pengaruh yang luar biasa untuk perkembangan karakter siswa.

Ia pun berharap, dengan peningkatan dan pembenahan yang dilakukan, diharapkan kualitas SDM siswa dapat terus berkembang. Selain itu, juga dapat memberikan kontribusi kepada  masyarakat khususnya Kota Bekasi.

“AlMarjan tetap menjadi yang terdepan dan dipercaya oleh masyarakat dan bisa berkontribusi untuk membangun pendidikan di Kota Bekasi dan mereka harus berbuat yang terbaik kedepannya,” kata Ridho.

Sedangkan Ust. Zaini Mustafa, perwakilan pengurus Yayasan AlMarjan, kepada IP, mengatakan bahwa perayaan ini sebagai bentuk ungkapan kebanggaan Almarjan, dimana dalam perjalanan waktu, sudah banyak yang dilalui Almarjan hingga sekarang genap 33 tahun.

Telah banyak yang dilalui AlMarjan. Dan apa yang dicapai sudah sangat baik, mulai dari peningkatan jumlah siswa yang sudah hampir seribu orang, peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan sumber daya pendidik dan sistem pembelajaran yang semakin baik. Dan itu semua tidaklah mudah.

“Sekarang ini kita ingin memasukkan nilai-nilai kemandirian, kreativitas dan daya survive dalam struktur kurikulum Almarjan. Ini yang ingin diterapkan Nadiem (Menteri Pendidikan—red),” ungkap aktivis ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) ini.

Lebih lanjut Zaini mengatakan bahwa agar AlMarjan dapat menjadi “icon” pendidikan Islami, khususnya di Kota Bekasi, harus melakukan re-orientasi kurikulum.

“Kita perlu melakukan re-orientasi dalam pendidikan yang berkurikulum Islam. Sekarang, kita harus lebih mengedepankan akhlak, atau lebih memberikan porsi yang lebih besar pada unsur “tauhid”-nya, dibandingkan “fiqih”nya. Karena bila lebih mengedepankan fiqih dibanding tauhid, akhirnya jadi “ego”, kesombongan,” jelas Zaini.

Karena sekaligus merayakan Hari Guru, Zaini juga memberikan pendapatnya bahwa guru penggerak itu adalah guru harus peduli pada apa yang terjadi di lingkungannya. Dan berdasar pada hal ini, Almarjan kini punya yang namanya “Bengkel Pedagogik”. Kenapa disebut bengkel, karena permasalahan guru itu bersifat personal, spesifik dan tidak seragam antara satu guru dengan guru yang lain.

Dalam bengkel pedagogik, lanjut Zaini, yang diberikan adalah metode pembelajaran dari semua aspek. Kemudian dia memberikan contoh sistem kerja dari Bengkel Pedagogik yang dijalankan di Almarjan.

Intinya, Bengkel Pedagogik dibuat karena AlMarjan ingin peningkatan kualitas pembelajaran harus dimulai dari peningkatan kualitas guru. Dan untuk itu, maka setiap guru akan mendapat “treatment” yang berbeda dalam proses pembelajarannya, sehingga tujuan semua stakeholder di AlMarjan dapat terwujud.■ GP-IP-2