Bekasi, Info Pendidikan
Merebaknya berita aksi persekusi antar siswa di SMPN 3 Kota Bekasi, dan beredarnya rumor tidak sedap yang melanda, akhirnya Dini Wiyandini, Kepala SMPN 3 Kota Bekasi, Kamis (13/2) didampingi Supriyadi, Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi angkat bicara.
Menurut informasi, bahwa salah satu siswa perempuan kelas VII di SMPN 3 Kota Bekasi (RB) menjadi korban persekusi teman-temannya. Aksi persekusi dilakukan secara berkelompok dan berujung pada pemukulan ke wajah RB oleh salah satu siswa teman sekelas RB sendiri.
Sesuai penuturan Dini, bahwa sebagian berita yang beredar tidak sepenuhnya benar sesuai kejadian yang terjadi. Dan apakah kejadian ini sudah termasuk pada bullying atau persekusi, Dini, menjelaskan bahwa ini bukanlah bullying atau persekusi. Ini sekedar kejadian antar siswa putri, yang dia sendiri tidak paham kenapa menjadi sesuatu hal yang dibesar-besarkan.
“Kejadian itu sebenarnya terjadi pada Jumat (31/1), 2 minggu lalu. Saat itu, saya ada koq di sekolah. Anak-anak ribut di teras kelas pada saat mau pulang sekolah. Bukan di dalam kelas. Dan langsung ditangani oleh guru BK,” kata Dini mengawali penjelasannya.
Awalnya, kata Dini, ada saling ribut mulut antar siswa putri, kemudian jadi semakin memanas, dan RB, karena dianggap membela siswa lain di luar teman kelasnya, akhirnya RB yang ribut mulut dengan teman sekelasnya. Dan ujungnya, salah satu siswa tidak mampu menahan diri dan memukul RB.
“Masing-masing pihak, dari siswa maupun orang tua, sudah kita dengarkan penjelasannya, dan saling mengerti,” sambung Dini.
Sejak kejadian Jumat itu, kata Dini, dia sudah mengamanatkan ke guru BK untuk ditangani dengan baik. Adapun kabar bahwa siswa itu dibully atau dipersekusi, tidak seluruhnya benar.■ (GP/IP2).