Bekasi, Info Pendidikan
Suka atau tidak suka, sekarang ini, Covid-19, telah menjadi pandemi, yang meresahkan bagi semua negara. Termasuk Indonesia. Semua sektor terkena dampak dan terpengaruh. Tidak terkecuali, dunia pendidikan.
Covid-19 (Corona Virus Disease-19) atau penyakit yang disebabkan oleh virus Corona memaksa beberapa negara melakukan kebijakan lock down, seperti halnya di Italia, untuk mencegah penularannya semakin meluas.
Mengingat dan memperhatikan dampak dari virus ini di belahan dunia lain begitu dahsyat, bisa saja, kemungkinan suatu saat, pemerintah Indonesia dalam rangka melindungi warganya, mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Dalam mengantisipasi banyak kemungkinan akibat Covid-19, tidak berlebihan bila yang berkecimpung di dunia pendidikan, untuk melakukan antisipasi terhadap persoalan global ini.
Oleh sebab itu, SMPN 9 Kota Bekasi, pada hari Jumat (13/3), mengajak guru-guru untuk membuat bahan ajar yang akan di upload (unggah) di website sekolah. Kebijakan pembelajaran online ini selain dalam rangka peningkatan literasi digital juga untuk mengantisipasi masalah penyebaran Covid-19 diatas.
Dwi Kusdinar, Kepala SMPN 9 Kota Bekasi, kepada IP mengatakan, “Kita berharap pandemi ini tidak berlangsung berkepanjangan. Namun, jika kemungkinan terburuk terjadi, maka layanan pendidikan kepada para siswa harus dapat terus berjalan, yaitu dengan melaksanakan pendidikan jarak jauh dengan pembelajaran online.”
Dwi menambahkan bahwa tujuan pembelajaran online ini tidak semata mengantisipasi Covid-19, namun juga bagian dari program literasi online yang sedang digalakkan.
“Hari ini beberapa guru mata pelajaran sudah menuntaskan bahan ajar dan menguploadnya melalui website SMPN 9 Kota Bekasi pada menu e-learning,” ungkap Dwi.
Dwi juga mengatakan bahwa guru-guru tampak antusias, meskipun paginya mereka harus melaksanakan kegiatan mengawasi PTS.
Sedangkan Badroni, guru agama Islam, yang biasa disapa ustadz, menyampaikan sangat senang mengikuti kegiatan tersebut.
Sebab melalui kegiatan ini, sebagai bentuk rasa tanggung jawab guru terhadap siswa untuk tetap melangsungkan proses pembelajaran walau dalam kondisi apapun. Termasuk dalam mengantisipasi kemungkinan dampak terburuk dari penyebaran Covid-19. ■ (GP-IP2)