Oleh : Misnawati, S.Pd
Bekasi, Info Pendidikan
Beragam kondisi sosial, ekonomi serta kemampuan dalam mengases teknologi di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tentunya sangat berdampak pada pelaksanaan proses Belajar dan Mengajar.
Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik yang dilaksanakan secara daring maupun luring tentunya sangat membutuhkan komunikasi yang produktif dan Kerjasama yang solid antara pihak sekolah atau dewan guru dengan orang tua siswa. Hal ini disebabkan orang tua sebagai mitra utama dalam pelaksanaan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dalam Menyusun perangkat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah seharusnya pihak sekolah memiliki data yang akurat tentang kondisi sosial, ekonomi dan akses teknologi yang dimiliki oleh seluruh orang tua siswa.
Hal ini dilakukan di awal tahun pelajaran agar sekolah bisa memetakan dan memutuskan aplikasi apa saja yang bisa digunakan sebagai pendukung dan media pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Di awal tahun pelajaran seperti saat ini sudah seharusnya sekolah melaksanakan Assesment Diagnostik Non Akademik untuk mapping kondisi orang tua seperti; Apa saja media pendukung PJJ yang ada dalam keluarga, berapa jumlah media tersebut, berapa jumlah anggota keluarga yang menggunakan media yang ada, bagaimana akses internet dalam keluarga, fitur PJJ apa saja yang difahami oleh orang tua dan siswa yang dianggap paling mudah untuk digunakan sebagai media PJJ.
Siapa yang paling insentif mendampingi ananda Ketika pelaksanaan PJJ, dan beberapa intrumen pertanyaan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Selanjutnya setelah melaksanakan Assesment Diagnostik Non Akademik maka pihak sekolah dewan guru Menyusun intrumen Assesment Diagnostik Akademik untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi dasar di masa pandemic covid 19, asesmen ini selayaknya dilakukan secara berkala di setiap kelas. ■***
Oleh : Misnawati, S.Pd Kepala SDN Bintara VI Bekasi Barat Kota Bekasi.
