Bekasi, Info Pendidikan
Dalam rangka untuk mempercepat pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi C-19, pemerintah kemudian meluncurkan program vaksinasi untuk siswa di rentang usia 12 – 17 tahun. Progam ini secara antusias disambut baik oleh banyak pihak, tidak terkecuali Pemerintah Kota Bekasi. Salah satunya ditunjukkan dengan kegiatan Giat Vaksin C-19 yang diadakan di SMPN 5 Kota Bekasi.
Giat Vaksin C-19 yang berlangsung sejak Rabu (04/8) lalu, dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan DPD RI Sylviana Murni. Selain itu, hadir juga Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatulah.
Wali Kota Bekasi Dr. Rahmad Efendi dan Kadisdik Kota Bekasi Dr. Inayatullah ikut serta mendapingi Menteri P3A, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, saat meninjau vaksinasi di SMPN 5 Kota Bekasi
Sasaran vaksinasi anak usia sekolah yang digelar di SMPN 5 Kota Bekasi ini sebanyak 2990 siswa, yang terdiri dari 1067 siswa SMPN 5, 1378 siswa SMPN 25, 171 siswa SMP Islam Bidayatul Hidayah, 81 siswa SMP Islam Kader Bangsa, 131 siswa SMP Islam Daruttaubah, 103 siswa SMP Taman Harapan Baru 2, dan 59 siswa SMP YPII Bungur. Tenaga kesehatan dari Puskesmas Seroja Kecamatan Bekasi Utara, yang dipimpin oleh dr. Yando, dikerahkan untuk giat vaksin ini.
Sri Mulyani, Kepala SMPN 5 Kota Bekasi didampingi Soheh, Kepala SMPN 25, kepada IP, diakhir kegiatan menjelaskan secara rinci latar belakang, maksud dan tujuan dari giat vaksin yang secara antusias disambut baik oleh kalangan pendidikan.
Sri Mulyani mengatakan, Pandemi C-19 masih terus berlangsung namun masyarakat sudah sangat rindu untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Maka untuk mempercepat agar kondisi kembali normal, pemerintah pusat dan daerah ditambah dukungan dari masyarakat khususnya orang tua murid, program vaksinasi C-19 kemudian digelar dan digiatkan dalam bentuk Giat Vaksin C-19 di hampir semua kecamatan, termasuk di SMPN 5 Kota Bekasi.
“Dari 2990 siswa sasaran, sampai tadi sudah 68 % siswa yang mengikuti. Selebihnya bukan tidak mau divaksin, tetapi karena beberapa hal. Diantara, berhalangan hadir karena ada kegiatan lain, sedang sakit dan tidak dalam kondisi fit. Namun secara keseluruhan semua siswa dan orang tua mendukung penuh kegiatan vaksinasi C-19 ini,” ungkap Sri Mulyani.
Sedangkan Soheh menambahkan, bahwa ini adalah sebuah program nasional yang direspon secara cepat oleh pemerintah kota Bekasi dan juga sekolah. Semua sekolah secara antusias sangat mendukung kegiatan positif ini.
“Kita sudah lelah dengan Pandemi ini, pembelajaran tatap muka harus segera dilaksanakan. Walaupun begitu, beberapa syarat untuk itu harus dipenuhi. Salah satunya, anak-anak usia sekolah dari 12 – 17 tahun harus sudah memiliki imunitas terhadap C-19, dan C-19 tidak lagi memberikan dampak signifikan kepada siswa peserta didik bila pembelajaran tatap muka nanti digelar,” tambah Soheh.
Ya, pandemi ini sudah berlangsung setahun lebih. Masyarakat sudah lelah, terlebih para siswa didik. Giat vaksin ini harus terus digalakkan dan dilaksanakan secara simultaneous. Tetap semangat, dan tetap sehat.■ (GP-IP2).