Bekasi, Info Pendidikan
Untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA), terdapat 7 sekolah di Kota Bekasi yang berhasil lulus seleksi dan ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak. 4 SMA Negeri dan 3 SMA Swasta. Sekolah-sekolah itu adalah SMAN 3, SMAN 5, SMAN 6 dan SMAN 14. Sedangkan 3 lainnya adalah SMA PB. Soedirman, Marsudirini dan SMA Nasional.
Berdasar informasi dari laman Kemendikbud, Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Khusus tingkat SMA, dari seluruh wilayah di Indonesia, terpilih 382 SMA, dan di Kota Bekasi ditetapkan 7 sekolah, berdasarkan beberapa tahapan seleksi yang cukup ketat. Program ini juga merupakan program kolaborasi antara pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, dan pemerintah daerah. Dan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung hal ini menjadi kunci utama, selain itu juga dibutuhkan kepala sekolah yang berintegritas dan visioner, serta memiliki kemampuan berkolaborasi dengan seluruh komponen sekolah.
Asep Sudarsono, SPd, MM, Kepala KCD Wilayah III, kepada IP, menjelaskan bahwa Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila dan berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter. Diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Asep melanjutkan, “PSP merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Di Kota Bekasi sdh lulus seleksi sebanyak 7 Sekolah, yaitu SMAN 3, 5, 6, 14, SMAS Panglima Soedirman, Marsudirini dan SMA Nasional. PSP menggunakan Kurikulum 2013 yang dikuatkan dengan profil pelajar Pancasila. Dan sekolah-sekolah itu akan mendapat bantuan BOS Kinerja.”
Waluyo, Kepala SMAN 6 Bekasi, salah satu sekolah penggerak, Rabu (15/9), kepada IP, mengungkapkan bahwa selain komitmen, Kepala Sekolah Penggerak harus mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi, khususnya dalam proses pembelajaran dan manajemen sekolah.
“Saya lebih menitik beratkan pada program digitalisasi sekolah. Sehingga penguasaan teknologi informasi menjadi sebuah kebutuhan, bukan lagi keharusan. Kedepannya, semua yang ada DI SMAN 6 akan terintegrasi dan terkoneksi dalam satu sistem aplikasi. Hal ini untuk memudahkan dan menyederhanakan proses pembelajaran dan manajemen sekolah,” ungkap Waluyo.
Waluyo kemudian menunjukkan dan menjelaskan salah satu program digitalisasi yang sedang dibangun dan dikembangkan di SMAN 6 Bekasi. Dimana semua komponen sekolah, mulai dari Siswa, Orang Tua Siswa, Guru dan Kepala Sekolah terkoneksi dalam sebuah aplikasi smart school SMAN 6 Bekasi.
Dalam aplikasi ini, kepala sekolah dapat memantau kinerja semua guru. Baik Wali Kelas, maupun guru mapel (mata pelajaran). Tidak hanya itu, kepala sekolah juga bisa menilai tingkat kehadiran dan partisipasi, keaktifan, peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar.
“Sejak awal, jauh sebelum SMAN 6 ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak, saya sudah sangat intens mewujudkan Digitalisasi Sekolah. Sekolah-sekolah yang pernah saya pimpin, selalu saya tekankan untuk menguasai teknologi informasi. Apalagi dengan adanya aplikasi smart school ini, saya sebagai kepala sekolah sangat dimudahkan dalam melakukan supervisi. Selain itu, input, masukan maupun sumbang saran dari orang tua, siswa dan guru pun dapat dengan mudah diperoleh dengan menerapkan aplikasi smart school ini,” jelas Waluyo.■(GP/IP2)