Bekasi, Info Pendidikan
Pada tahun 2021 ini, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Program Sekolah Penggerak (PSP).
Program ini adalah upaya Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Ciri Pelajar Pancasila:
-Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
-Bernalar Kritis
-Kreatif
-Mandiri
-Bergotong royong, dan
-Berkebinekaan Global
Program ini merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya yang akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia semuanya menjadi sekolah penggerak.
Untuk PSP tahap 1, ada 2500 satuan pendidikan, dari 34 Provinsi dan 110 Kabupaten/ Kota yang lulus seleksi untuk menjadi penyelenggara PSP.
PAUD: 343 sekolah
SD: 1116 sekolah
SMP: 574 sekolah
SMA: 382 sekolah
SLB: 85 sekolah.
Ada 4 tahapan proses transformasi yang akan terwujud dari PSP ini, dimana pada tahap akhir (tahap 4), diharapkan hasil belajar siswa berada di atas level rata-rata, lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan, pembelajaran berpusat pada siswa, perencanaan dan anggaran berbasis refleksi diri, refleksi guru dan perbaikan pembelajaran terjadi, dan terakhir, guru dan kepala sekolah melakukan pengimbasan.
Kepala sekolah yang ikut program ini harus memiliki sisa masa tugas sebagai kepala sekolah sekurang-kurangnya 1 (satu) kali masa tugas. Selain itu kepala sekolah harus juga memiliki tujuan/misi, mampu mengambil keputusan strategis, mampu memimpin perubahan, memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan pembimbingan, mampu membangun hubungan kerjasama, memiliki orientasi pembelajar, memiliki daya juang/ resiliensi, memiliki kematangan beretika, mampu memimpin implementasi, dan terakhir, mampu mendorong inovasi.
SEKOLAH PENGGERAK KOTA BEKASI
Ada 2 (dua) kepala sekolah tingkat menengah pertama dan 1 (satu) kepala sekolah tingkat menengah atas yang secara gamblang memaparkan kepada IP visi dan misi, serta program kerja mereka sebagai sekolah penggerak.
Kepala SMPN 5 Kota Bekasi, Sri Mulyani
Mereka adalah, Sri Mulyani, Kepala SMPN 5 Kota Bekasi, Soleh, Kepala SMPN 3 Kota Bekasi dan Waluyo, Kepala SMAN 6 Bekasi.
Sri Mulyani mengatakan bahwa ada 6 karakter Pelajar Pancasila. Keenam karakter itu kedepannya akan menjadi profil pelajar Pancasila yang terbentuk melalui proses berkesinambungan. Dan dia sebagai Kepala SMPN 5 Kota Bekasi telah mencanangkan beberapa kegiatan berbasis proyek dalam durasi 1 tahun kedepan.
Dari pemaparan Sri Mulyani, Visi SMPN 5 Kota Bekasi sekarang adalah “Unggul Dalam Iman dan Taqwa, Karakter, Prestasi serta Berwawasan lingkungan”. Dimana indikator pencapaian visi tersebut adalah beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Mewujudkan profil Pelajar Pancasila dengan gerakan nasional anti korupsi, gerakan anti narkoba, sekolah ramah anak dan gerakan anti perundungan. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui pembelajaran berbasis proyek (PBL –project based learning). Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman.
“Selain visi dan misi sudah dirubah, menyesuaikan dengan program sekolah penggerak, kita juga punya moto baru, yaitu Pandawa Hiber Kafilla, yaitu Pandai, Berwawasan, Hijau, Berkarakter, Merdeka untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” jelas Sri Mulyani.
Sri juga mengungkapkan, dalam pembelajaran berbasis poyek, SMPN 5 akan mengusung 3 tema, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Kearifan Lokal dan Kewirausahaan. Ketiga tema itu akan dipadukan dalam sebuah proyek Pembudidayaan dan Pengolahan Kuliner Ikan Gabus Pucung.
Selain itu, kata Sri, SMPN 5 Kota Bekasi saat ini sedang mengembangkan perpustakaan digital. Yaitu perpustakaan dengan platform digital berbasis web. Dimana melalui perpustakaan digital ini, siswa dapat mencari dan membaca buku-buku yang diminatinya tanpa harus datang ke sekolah. Cukup dengan mengakses http://library.smpn5bekasi.sch.id siswa dapat dengan mudah memperoleh buku bacaan (literasi) maupun buku-buku pelajaran. Selain itu, siswa juga dapat mengunduhnya, bila ingin membaca secara offline.
Di tempat terpisah, Soleh, Kepala SMPN 3 Kota Bekasi, memaparkan bahwa profil Pelajar Pancasila di SMPN 3 akan ditumbuh kembangkan dalam 6 proyek kegiatan pembelajaran. Keenam proyek itu adalah, Membuat poster perbandingan ilmuwan dunia dan ilmuwan Indonesia, Pentas Seni dan Kuliner Nusantara dalam rangka “Kartini’s Day, Studi Lapangan menggali sejarah dan nilai-nilai Patriotisme dari Tugu Perjuangan Bekasi Timur, Pameran Mading tentang Kepedulian menabung, Pameran Poster dengan perambah digital tentang Kesehatan dan Olahraga, dan terakhir Membuat Video Pembelajaran.
“Proyek-proyek ini mengusung 3 tema, yaitu Berkebinekaan Global, Pahlawan Pembangunan Patriotku dan Sehat Jiwa dan Raga,” ujar Soleh memaparkan.
Sedangkan Waluyo, seperti yang telah dipublikasikan sebelumnya, sangat intens terhadap penguasaan teknologi informasi. Sehingga, dalam pembelajaran berbasis proyek, Waluyo lebih menitik beratkan pada pembangunan manajemen sekolah berbasis aplikasi. Aplikasi ini akan membantu baik siswa, orang tua siswa, guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya selama di sekolah.
Penguasaan teknologi, kedepannya, akan menjadi sebuah kebutuhan. Kita harus dari sejak dini mempersiapkannya. Dan dengan adanya manajemen sekolah berbasis aplikasi, semua akan dimudahkan. SMAN 6 Bekasi, adalah satu-satunya sekolah di kota Bekasi yang telah mengaplikasikan aplikasi smart school dalam menunjang kegiatan belajar mengajar terlebih dalam masa Pandemi ini, yang ditekankan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh.■ (GP/IP2)