Jakarta, Info Pendidikan
Kasus COVID-19 di DKI Jakarta berangsur-angsur semakin berkurang. Pemerintah DKI Jakarta secara bertahap telah mengijinkan sekolah-sekolah untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Kepala SMP Negeri 65 Jakarta Utara, Saidah Rusli, M.Pd
Dalam melaksanakan PTM terbatas sekolah-sekolah harus menjalankan sejumlah tahapan. Mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga pemantauan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh SMPN 65 Jakarta Utara, sekolah ini tidak berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya dimana semua tahapan wajib dipenuhi.
Kepala SMP Negeri 65 Jakarta Utara, Saidah Rusli, M.Pd mengatakan sebelumnya sekolah mereka telah menyelesaikan semua tahapan untuk menggelar PTM. Dan saat berlangsung mereka laksanakan sesuai aturan prokes dan SK disdik DKI.
“Setelah kami menyelesaikan semua tahapan dan seluruh guru SMPN 65 Jakarta Utara telah mengikuti assesmen dan pelatihan, kini sudah mendapat SK dari Disdik DKI, mudah-mudahan semua lancar,” ungkap Saidah.
“Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sekolah juga telah menyiapkan Satgas dan sekolah juga melibatkan orangtua siswa agar tercipta kerjasama dan kolaborasi demi terciptanya proses pendidikan yang bermutu,” sambungnya.
” Terkait dengan ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, sambung Saidah “sekolah kami telah menyiapkan toilet bersih dan layak, sarana CTPS dengan air mengalir, sabun pembersih tangan (hand sanitizer) dan disinfektan.
Ruangan yang digunakan selama PTM sudah disusun sesuai Prokes di semua kelas dan untuk persiapan wajib pakai masker, kami juga telah menyediakan masker apabila ada siswa yang tidak pakai masker atau mungkin maskernya rusak,” ungkap Saidah.
Lebih lanjut Saidah menjelaskan untuk koordinasi dengan pihak pengawas seperti Puskesmas, Kelurahan, Kecamatan, TNI/POLRI dan lainnya berjalan dengan baik.
Saidah juga mengutarakan beberapa hal penting yang ingin dikerjakannya diluar pelaksanaan PTM, seperti mengganti keramik lantai sekolah diteras bawah, mengganti cat gedung dan pagar yang sudah pudar.
Hal lainnya, adanya sebatang pohon besar tinggi yang tumbuh persis dipojok pagar sekolah, pohon tersebut sudah merusak pagar sekolah, kemungkinan jika tumbang akan mengancam keselamatan.
Sehingga saat ini Saidah sedang mencari solusi dengan pihak terkait seperti pengurus warga Komplek atau dinas pertamanan untuk memotong pohon tersebut.■ Jahuale.