Jakarta, Info Pendidikan SDN Malaka Sari 04 Duren Sawit, Jakarta Timur menggelar pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) sejak Senin (4/10) berlangsung aman dan kondusif dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sejumlah peraturan diterapkan oleh SDN Malaka Sari 04 dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka dan sudah berlangsung selama 15 hari sejak mereka mendapat ijin dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
“Alhamdulilah, mulai hari pertama PTMT hingga saat ini aman dan kondusif. Kita mengikuti arahan dari Sudin Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta,” kata Kepala SDN Malaka Sari 04, Nurteti, Jumat (12/11/2021).
Untuk teknis pelaksanaan PTMT, jadwal pembelajaran para siswa dibagi dalam satu hari dua kelas yang mengikuti PTMT.
“Teknisnya kita bagi kelompok per kelas. Untuk hari Senin kelas 1 dan 4, hari Rabu kelas 2 dan 5 dan hari Jumat kelas 3 dan 6. Dimulai jam 07.00-09.00 WIB,” jelas Nurteti, saat persiapan untuk pelaksanaan ANBK.
Nurteti menambahkan pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dalam pelaksanaan PTMT ini.
“Semua siswa wajib mengenakan masker, dicek suhu tubuhnya di pintu masuk lalu cuci tangan. Kemudian mereka diarahin ke kelas masing-masing untuk menghindari kerumunan,” ungkapnya.
Kapasitas dalam kelas juga dibatasi cuma 50 persen agar bisa menjaga jarak.
“Setiap kelas hanya ada 16 murid dari kapasitas normal 32 orang per kelas,” tambah Nurteti.
Pada hari Jum’at PTMT, siswa Kelas 3 dan 6 yang diperkenankan untuk belajar di sekolah.
“Hari ini Jumat giliran Kelas 3 dan 6 dengan masing-masing 2 rombongan belajar untuk mengikuti PTMT” jelasnya.
Pada hari Senin giliran kelas 1 dan 4 dan hari Rabu giliran sebagian Kelas 2 dan 5. Sementara hari Jumat dijadwalkan bagi kelas 3 dan 6 yang mengikuti PTMT.
Nurteti menambahkan untuk menghindari kerumunan, tidak ada sesi istirahat selama 2 jam pembelajaran, para siswa-siswi juga langsung diarahkan untuk pulang usai pembelajaran di kelas.
“Kami berharap proses PTMT semuanya berjalan aman dan lancar. Semoga tidak ada kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah sehingga pembelajaran tatap muka akan terus dijalankan,” jelas Nurteti.■ (Saripudin)